火よう日、二万八年、十二月 二日
Entah mengapa jiwa-jiwa ini jadi resah. Kesunyian itu t’lah kembali padaku. “Apakah ia akan membawaku dalam sebuah mimpi tanpa nyata?”. Jiwa ini jadi hampa. Terkubur sebuah rasa yang memberikan sebuah kesejukan hati. “Akankah keindahan itu akan kembali?”.
“Akhirnya ia menghilang juga. Antara karang dan ilalang. Dalam nyanyian sebuah karangan”. Mungkin ungkapan itu yang tepat untuk ku ungkapkan. Mungkin juga suatu hari nanti aku takkan pernah bisa menjadikan mimpi itu nyata.
Senja kali itu takkan hilang oleh sebuah keindahan. Bagai bunga sakura yang indah bermekaran di musim semi. Akankah keindahan itu dapat kuraih kembali. Jiwa ini semakin resah. Aku tak mengerti akan “rasa” ini. Mengapa aku terpaut akan rasa ini. Ataukah luka yang tak pernah binasa.
Bagiku kehidupan takkan pernah luput dari sebuah masalah. Dan itu tergantung dari diri masing-masing individu manusia, bagaimana kita bisa menyelesaikan sebuah masalah dengan bijaksana tanpa harus lari dari masalah tersebut.
“Bagiku mereka adalah pembudak cinta, namun mengapa mereka menangis dalam tawa yang membawaku dalam kesunyian. mereka hanya membuatku bosan akan semua buaiannya. tapi mengapa aku tak pernah mengerti arti cinta yang sesungguhnya”.
“Bagiku cinta hanya membuatku terluka dan selalu membekas tanpa akhir. kesunyian ini bertambah pula dalam kegelapan yang selalu ada dalam hidupku. bahkan mereka terus menari dalam kesunyian malam”.
By : シチィ アミナー (reva_12689@yahoo.co.id)
Kenapa jiwa-jiwa ini semakin resah. Apakah jiwa ini akan jadi sebuah hembusan angin belaka? Keindahan itu takkan ada lagi kini. Hempasan sunyi terus bergeming. Mengelilingiku bagai peri yang selalu membawaku dalam mimpi. Akankah mimpi jadi nyata.
Aku terhimpit diantara dua kesunyian. Akankah aku bisa terlepas dai kesunyian itu. Kembali menuju keindahan yang kuingin. Jiwa ini tertekan. Jiwa ini terluka.
Kelam semakin menanti dalam naungan nada simfoni. Berbisik indah melatunkan sebuah nada. Terseduh ku menangis dalam tangisan sunyi. Bertambah hampa juga. Menanti akan hadirnya mimpi yang indah. Menghempaskan semua kehampaan. Menuju hati yang terindah.
Hatiku gelisah. Hatiku resah.
Semua gelap, semua mimpi
Takkan ada lagi terang
Kehampaan dan kesunyian
Tertawa hampa
Menangis sunyi
Terikat irama hati
Terikat jiwa sepi
Hatiku jadi pilu. Menanti sepi yang tiada bertepi. Tiada berdaya ku memilih. Tiada rasa yang harus ku lalui. Jiwa ini semakin sepi. Karena kesunyian terus menari dalam kehampaan hati.
By : シチィ アミナー (reva_12689@yahoo.co.id)