Kadang jiwa-jiwa ini hampa. Terkadang hati ini jadi beku. Aku kini t’lah mengembara jauh disana. Mencari sebuah makna. Entah apa itu. Aku akan mencarinya.
Dari hati yang terluka. Menanti semua jawaban yang t’lah lama terlupakan. Mencari arti sebuah ungkapan. Dan kini…Cinta itu tak kembali dan luka yang tak pernah lenyap dari sebuah hati.
Terpikir olehku tentang sebuah perasaan dan keindahan. Entah keindahan apakah itu? Yang jelas, aku tak bisa mengerti arti itu karena luka yang t’lah membaur bersama cinta yang telah tumbuh di dalam lubuk hati.
Aku menanti cinta sejati yang harus kuakui jikalau cinta itu memang benar adanya. Dan baru aku sadari, kalau aku sedang jatuh cinta. Tapi mengapa selalu cintaku bertepuk sebelah tangan.
Aku hanya ingin belaian kasih sayang orang tua. Kenapa mereka tak pernah menganggaku sebagai anaknya. Bahkan tak pernah peduli akanku hidup atau tiada.
Aku terus berpikir, kenapa aku tak pernah mendapat satu kasih sayang. Aku hanya ingin kebahagiaan itu walaupun hanya sekejap saja.
Kenapa semua keluargaku tak pernah mau mengerti aku sedikitpun. Terus memaksaku dengan orang yang jelas-jelas mau mempermainkan aku dan tak pernah mau menerima kenyataan yang ada.
Kenapa jiwa-jiwa ini terus gelisah. Aku hanya kecewa dengan semua tingkahnya. Mengapa dia mengkambing hitamkan aku? Apakah salahku? Padahal aku sudah bilang sejak awal. Tapi kenapa dia terus mencari kesalahan dan membuat kesalahan serta mengkambing hitamkan aku.
Padahal jika aku memang benar-benar salah, pastinya aku akan mengakui kesalahanku dan menerima kesalahan itu dengan lapang dada.
Tapi jikalau itu memang kesalahanku, mengapa ia melarikan diri dari masalah. Dan tak pernah memberi kabar sedikitpun bahkan menunjukkan wajahnya dihadapanku.
Mungkin dia telah bersenang-senang dengan apa yang ia lakukan. Karena dia telah berhasil membuat keluarganya dan keluargaku membenci aku. Hingga aku yang menjadi sasaran kesalahan itu. Padahal aku tak pernah membuat kesalahan apa-apa sampai terakhir aku berjumpa dengannya.

Saat kau membuka pintu hatimu
Mungkin aku telah jauh
Meninggalkan dirimu dan kenanganku
Rasa kecewaku padamu

Memang kau yang terindah
Yang pernah tercipta
Namun bukannya kau harus
Sia-siakan aku dengan segala tingkahmu
Rasa kecewaku padamu

Biarkanlah aku mengembara jauh
Menghapus luka kecewa karena cintamu
Jangan kau sesali kenyataan ini
Karena ku bahagia lepas dari jeratmu

by : second civil


Terkadang semuanya itu indah, dan keindahan itu…….

oleh : reva_12689@yahoo.co.id


ibarat kapas, itulah manusia. bisa terhempas oleh angin walau sekecil apapun. namun hanya iman dan taqwa yang dapat memperkokoh diri kita dari segala.

bukan maksud menggurui, bahkan diriku sendiri juga bisa mengalami hal ini. hanya memberi saran moga bermanfaat bagi semua. 

jodoh itu ada di tangan Allah SWT. dan kita tidak tau siapa yang menjadi jodoh kita. bahkan kita tidak akan tau, kapan kita akan di pertemukan kepadanya. kadang kita mengenal seseorang itu sangatlah lama tapi ternyata bukan jodoh kita. kadang ada yang baru bertemu sekali dan ternyata adalah jodoh kita. jodoh itu datangnya tak terduga. adapula yang sudah kenal lama dan baru menyadari kalau orang yang selalu dekat dengan kita selama ini adalah jodoh kita.

rintangan itu akan selalu ada bahkan terus ada selama kita masih diberikan anugerah kehidupan oleh yang Maha Kuasa. dan rintangan itu pasti bisa kita hadapi. karena Allah tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kekuatan umatnya tersebut. kadang apa yang telah diuji kepada begitu beratnya hingga kita merasa putus asa. tapi dengan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah, kita bisa melewati itu semua.

シチィ アミナー

Mereka bergeming tentang permainan
Terenyah sudah hati yang terluka
Bermain api yang semakin membara

Aku teputus dalam untaian nada
Bergerak sendiri dalam laut pilu
Menitik kalbu yang semakin membara
Dihadapannya ada sebuah luka

Terpikir olehku tentang menara
Tegak sendiri dalam kesunyian
Terhimpit malam sepi
Seperti hatiku yang kini terkulai

シチィ アミナー

Aku muak dengan semuanya. Aku bosan. Hilang semua cinta. Hilang semua rasa. Tinggal sendiri menanti sepi. Membekukan jiwa-jiwa yang terluka. Akankah semua itu berakhir. Aku terlalu lelah menanti semuanya. Aku bosan dengan semua penat yang terus bergulir di otakku.

Apakah cinta ini tak ada lagi. Aku terus terjebak dalam kegelapan. Hati ini jadi hampa. Aku terjebak dalam api cinta. Apakah akua bisa melawan semua.

aku terlalu cinta dengannya. Akankah aku bisa kembali seperti dulu. Akankah cinta ini kembali. Karena jiwa-jiwa yang sepi.

Peri-peri terus menantiku dalam buaian mimpi. Menantiku dalam pelukan penuh kesemuan. Akankah aku bisa terlepas dengan semua ini. Akankah cinta putihku dating untuk menolongku. Mengeluarkan aku dari kegelapan. 

Lencana Facebook

Pengikut

About this blog